Jadwal Sholat Daerah Malang

Trik n Tips

::

Welcome to Berbagi Blog, place to share everything

Sabtu, 15 Mei 2010

SNMPTN

Yang mau tau jadwal SNMPTN bisa klik di sini http://snmptn.ac.id/

Read More......

Minggu, 04 April 2010

ROKOK

Akhir-akhir ini marak berita yang menyatakan bahwa dalam filter rokok terdapat darah babi sebagai salah satu bahan penyusun filter tersebut. filter rokok adalah benda yang menyaring aap-asap dari rokok agar tidak terlalu berbahaya untuk tubuh kita. tekhnologi pembuatan filter sangatlah rumit dan di Indonesia belum ada perusahaan yang mampu membuat filter tersebut karena keterbatasan tekhnologi.
rokok dalam sekali sedotan asap rokok mengandung lebih dari 4000 zat beracun, hal ini berarti kita membunuh diri kita setiap kali menyedot asap rokok, namun hal ini tidak digubris oleh para penikmat rokok, mereka berdalih enggak cowok klo enggak rokok, atau terlanjur ketagihan. namun terlepas dari hal itu semua sebenarnya para perokok pun tahu bahanya apa yang mereka lakukan.
kembali mengenai filter rokok, mengapa menggunakan darah babi?, mungkin hal itu yang ada dalam benak kita, tidak bisakah menggunakan darah sapi atau kambing? misalnya. Secara teori hal itu mungkin untuk dilakukan namun yang menjadi masalah adalah negara produsen filter tersebut. negara pembuat filter tersebut adalah negara pengkonsumsi daging babi sehingga mereka menggunakan limbah (darah babi) sebagai filter rokok. Sebenarnya babi adalalah hewan serbaguna karena hampir setiap bagian tubuhnya dapat digunakan dalam berbagai industri bahkan bubuk mesiu dalam senapan menggunakan bagian dari babi, masalahnya adalah dalam hukum islam babi adalah haram secara mutlak lalu apakah rokok akan menjadi haram secara mutlak juga????

Read More......

Jumat, 02 April 2010

WAJIB SHALAT JUM’AT DAN BERJAMAAH
Shalat Jum’at dan shalat berjama’ah hukumnya wajib bagi laki-laki, dalilnya sebagai berikut:

1.“Hai orang-orang yang beriman, apabila sudah dipangil untuk mengerjakan shalat pada hari Jum’at maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Jumu’ah:9).

2.Rosulullah SAW bersabda,

“ barang siapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali karena sengaja meremehkan, maka Allah mencap hati orang itu sebagai orang munafik.” (HR. Ahmad)

3.Rosulullah SAW bersabda,
“barangsiapa mendengar adzan tetapi tidak mau dating ke masjid maka shalatnya tidak sempurna kecuali ia sedang udsur.” (HR. Ibnu Majah, sahih).

4.ada seorang buta menghadap Rosulullah SAW dan bertanya
“Ya Rosulullah saya punya orang yang membimbing saya untuk dating ke masjid, apakah saya boleh tidak dating ke masjid ? Maka Rosulullah SAW membolehkanyya. Tetapi setelah orang itu mau pulang Rosullah SAW bertanya, ‘Apakah kamu masih bias mendengar adzan:, ‘YA’, Jawabnya. ‘Kalau begitu datanglah ke masjid untuk shalat berjama’ah.” (HR. Muslim)

KEUTAMAAN SHALAT JUM’AH DAN BERJAMAAH

1.Sabda Rosulullah SAW
“ barangsiapa mandi, setelah itu pergi untuk shalat Jum’at, kemudian dia shalat dunnah semampunya, lalu diam mendengarkan imam berkhutbah sampai selesai, dilanjutkan shalt Jum’at ada bersamanya, maka diampuni diosa-dosa antar hari Ju’at yang lainya, ditambah lagi dengan tiga harinya. Dan barangsiapa mengusap-usap kerikil lebih darisekali yang berada di tempat sujud agar dia bias sujud, maka dia telah berbuat sia-sia” (HR.Muslim)

Read More......

BERUSAHALAH MERUBAH NASIB*

(Dr. ‘Â’id ‘Abdullah al QarnÎ)**

Allah SWT berfirman, “ Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, sampai mereka mengubah apa yang ada di dalam jiwa mereka.” (QS. Ar-Ra’d [13]:11).

Perubahan datang dari dalam jiwa. Orang yang merasa ridha, maka keridhaan akan menjadi miliknya, dan orang yang merasa kesal, maka kekesalannya itu pun akan akan melilitnya. Orang yang optimis akan meraih kebaikan di masa depan, akan benar-benar meraihnya, dan orang yang membuka peluang kagi keburukan, benar-benar akan menemuinya.

Kebahagiaan datang dari dalam jiwa, sebab ia adalah perasaan yang ada di dalam jiwa, yang membuat jiwa melihat sisi terang kehidupan. Kesengsaraan juga datang dari dalam jiwa, yakni ketika jiwa melihat sisi gelap kehidupan. Kecintaan kepada orang lain datang dari dalam jiwa, ketika jiwa memikirkan sifat-sifat terhormat meraka, serta kesetiaan dan kebaikan mereka. Rasa benci kepada orang lain juga datang dari dalam jiwa, ketika jiwa melihat keculasan, kecuringaan, dan ketidak patuhan mereka.

Kegembiraan datang dari dalam jiwa, yakni ketika ia dibanjiri cita-cita, optimisme, husnuzhon, pengharapan yang mulia, penantian akan datangnya pertolongan Allah, dan keridhaan terpenuhi keputusasaan, pesimisme, kekecewaan, kegagaan, su’uzon, terkaan-terkaan yang buruk, dan penantian akan datangnya hal-hal yang tak disukai.

Orang-yang mengubah kejelekan yang ada di dalam jiwanya dan bertobat, lalu kembali kepada Allah dan mengganti kejelekan itu dengan kebaikan, akan dibukakan pintu baginya menuju Tuhan. Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang berjuang di jalan Kami, akan Kami tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami.” (QS.al-‘Ankabut:69) tapi, orang yang berbalik, berpaling dari Allah, dan menolak hidayah, akan didatangi oleh kesesatan. Allah SWT berfirman.” Ketika mereka telah memilih kesesatan, maka Allah menyesatkan mereka. (QS.ash-Shaf[16]:5)

Jika seseorang merasa bahwa penyakit yang menimpanya hampir hilang dan dia akan segera sembuh, maka karunia dan pertolongan Allah adan menghampirinya. Tetapi, jika dia pesimis akan kesembuhannya dan memperkirakan hal-hal yang tidak disuaki, maka bencana akan menghampirinya.

Nabi Muhammad SAW pernah mengunjungi seorang Arab Badui yang terserang demam, lalu beliau SAW menghiburnya dengan mengatakan, “Tak mengapa, Insya Allah akan segera sembuh”. Akan tetapi, orang itu tidak menerima pengharapan baik tersebut dan justru berkata, “ ini demam yang hebat, menyerang orang tua renta yang akan segera meninggal duni.” Maka Nabi SAW pun mengatakan, “ Baiklah kalau begitu.”13 Artinya, jika orang Badui itu menginginkan hal itu , maka itulah baginya.

Dua orang penya’ir dijebloskan ke dalam penjara; yang satu optimis akan bebas, sedangkan yang lain pesimis akan hal tersebut. keduanya memandang keluar jendela bilik mereka. Yang optimis memandang ke arah bintang-bintang lalu tersenyum, sedangkan yang pesimis memandang kearah lumpur jalanan lalu menangis.


Si pintar merasa sengsara dalam kenikmatan

Sedangkan si bodoh berbahagia dalam kesengsaraan


Pada masa Nabi Muhammad saw, orang-orang Arab menginfakkan harta untuk keperluan jihad. Ada yang menganggapnya jalan mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ada pula yang mengaggapnya kerugian. Yang pertama pendapatkan pahala, yang kedua tidak mendapatkan keuntungan, malah kerugian. Yang mereka infakkan sama saja, pembedanya adalah niat di dalam hati mereka.

Ada kata mutiara yang sangat indah: Hidup Anda tersusun oleh pikiran-pikiran, sebab hidup tak lain dari keputusan Anda untuk mencintai atau membenci sesuatu.


Mata sang pecinta terbutakan dari melihat segalah cela

Sedang mata sang pembenci melihat segala noda


Allah mengetahui adanya keimanan di dalam hati para sahabat, maka Dia memberikan ketenangan kepada mereka, dan mengetahui adanya kotoran di dalam hati orang-orang munafik, maka Dia membuat hati mereka semakin kotor.

Para sahabat menjadikan hati mereka menara-menara penerima cahaya dari langit, sedangkan orang-orang kafir menjadikan hati mereka tong-tong sampah penampung bangkai-bangkai pikiran kotor.

Orang-orang yang tersesat takkan mendapat hidayah sebelum ia mulai satu langkah dari dalam jiwanya untuk mengejar petunjuk dan menyambut cahaya. Dalam hadits Qudsi disebutkan, “Orang yang berjalan kepada-Ku sambil berjalan, akan Ku-sambut dengan berlari.”14

Orang yang telah mendapat petunjuk pun takkan tersesat sampai dia meniatkan penyimpangan dan mengitikadkan keburukan. Allah SWT berfirman. “Jika Allah mengetahui ada kebaikan di dalam diri mereka, pasti Dia akan memperdengarkan petunjuk kepada mereka.” (QS.al-Anfậl [8]:23)

Orang yang dikaruniai nikmat akan selalu dilimpahi kenikmatan selama dia tidak mengubahnya dengan kekafiran dan menggaantinya dengan kedurkahaan. Cobaan Tuhan pun akan terus melekat pada orang yang dicobai sampai dia bertobat dari penyimpangannya dan kembali dari kesesatannya. Allah SWT brfirman, “Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari perbuatan mereka di dunia. Yang demikian itu adalah kesesatan yang sangat jelas.” (QS. Ibrahîm [14]: 18)

Itulah sunnatullah yang berlaku dan sunnatullah ini tidak akan berubah selama-lamanya. Jika seseorang hakim memvonis berdasarkan bisikan jiwa dan menegakkan keadilan dalam perkara yang ditanganinya, maka keagungannya akan abadi dan kemuliaanya akan kekal. Allah SWT berfirman,”Dan, Kami kuatkan kerajaanya.’ (QS.Shâd [38]:20) Tetapi, jika hakim itu berubah secara tidak adil, maka kepribadiannya akan hancur dan kekuatannya akan goyah. Allah SWT berfirman. “Itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh desebabkan kezaliman mereka.” (QS. An-Naml [27] :52)


TAKKAN BERUBAH APA PUN YANG ANDA MILIKI SAMPAI ANDA MENGUBAHNYA TERLEBIH DULU DI DALAM ANDA.



*‘Â’id ‘Abdullah al QarnÎ.2004. Silahkan Terpesona. Sahara Publisher:Jakarta

** Penulis dari buku Silahkan Terpesona

Read More......

Jumat, 26 Maret 2010

Hadits Qudsi Tentang Keutamaan dzikir
Hadits yang berasal dari kitab Shahih Muslim pada bab “Fadhulu Majaalisidz-Dzikir”, juz X yang dinukil dari catatan pinggir Al Qasthalani
2. Dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda,


”Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala memiliki para malaikat yang berkeliling di muka bumi. Mereka bertugas mencari majelis-majelis dzikir. Jika para melaikat tersebut telah menemukan sebuah majelis yang dipergunakan untuk dzikir, maka mereka akan duduk bersama-sama dengan orang-orang yang berada di dalam majelis tersebut. Sebagian yang satu dengan sebagian yang lain akan mengelilingkan sayapnya sampai akhirnya memenuhi langit dan bumi. Jika orang-orang yang berada di dalam majelis dzikir itu telah bubar, para malaikat itu akan naik dan kembali ke langit. Kemudian mereka akan ditanya oleh Allah ‘Azza wa Jalla –sedangkan Dia sebenarnya lebih tahu dibandingkan mereka-, ‘Kalian datang dari mana?’ Para malaikat menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di muka bumi. Mereka bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahlil, bertahmid dan memohon kepada-Mu’. Allah berfirman, ‘Apakah yang mereka minta dari-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘Mereka semua meminta surga-Mu’. Allah berfirman ‘Apakah mereka pernah melihat surga-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘Tidak wahai Tuhanku’. Allah berfirman, ‘Bagaimana seandainya mereka pernah melihat surga-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘ ‘Mereka akan meminta perlindungan kepada-Mu’. Allah berfirman, ‘ Mereka meminta perlindungan kepada-Ku dari apa?’ Para malaikat menjawab, ‘Dari neraka-Mu wahai Tuhanku’. Allah berfirman, ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘Tidak’. Allah berfirman, ‘Bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘Mereka akan meminta ampunan kepada-Mu’. Allah berfirman, ‘Seseungguhnya Aku telah memberikan ampunan kepada mereka semua. Aku memberi apa yang mereka minta dan memberikan perlindungan dari apa yang mereka minta’. Para malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, di antara mereka ada si fulan, seorang hamba yang sering melakukan kesalahan. Sesungguhnya dia hanya kebetulan lewat, lalu ikut duduk bersama dengan orang-orang yang berada di dalam majelis dzikir’. Allah berfirman, ‘Aku pun juga telah memberikan ampunan kepadanya. Mereka semua itu adalah kesatuan sekelompok orang. Tidak ada seorang pun yang duduk bersama mereka yang bakal celaka’.”

Semoga Bermanfaat

Read More......

Kamis, 25 Maret 2010

Agama

Hadits Qudsi

a.Definisi
Definisi hadits Qudsi yang terdapat di dalam kitab At-Ta’rifat adalah kabar berita yang disampaikan Allah kepada Nabi-Nya SAW, baik melalui ilham atau mimpi. Kemudian Rosulullah SAW menyampaikan pesan dari Allah tersebut dengan redaksi yang berasal dari dirinya sendiri. Tentu saja status Al-Qur’an lebih mulia dibandingkan dengan hadits Qudsi, sebab redaksi Al-Qur’an merupakan wahyu yang datang langsung dari Allah Ta’ala.
Maulana Ali Al Quari rahimahullahu Ta’ala berkata, “Hadits Qudsi adalah pesan dari Allah Tabaraka wa Ta’ala yang diriwayatkan oleh perawi dan narasumber yang paling terpercaya, afdhalush-shalawat wa akmaut-tahiyyat. Terkadang penyampaiannya melalui perantara malaikat Jibril ‘alaihissalam, melalui wahyu, ilham, maupun lewat mimpi. Sedangkan redaksi yang diutarakan dalam hadits Qudsi diserahkan sepenuhnya kepada baginda Rosulallah.
Hadits Qudsi sama sekali berbeda dengan Al-Qur’an, karena proses turunnya Al-Qur’an hanya melalui perantara Ar-Ruuhul Amin (malaikat Jibril) dan redaksinya sudah ditentukan sejak di Lauh Mahfuzh. Bahkan, proses penukilannya dilakukan secara mutawatir dan bersifat qath’i pada setiap level generasi. Banyak sekali produk hukum seputar hadits Qudsi yang telah dikemukakan oleh para ulama. Di antaranya: shalat seseorang tidak dianggap sah dengan membaca hadits Qudsi; menyentuh dan membaca kitab kumpulan hadits Qudsi tidak haram bagi orang junub, wanita yang haid dan nifas; hasits Qudsi juga tidak memiliki unsur mukjizat sebagaimana Al-Qur’an; dan seseorang tidak sampai menjadi kafir apabila mengingkari keberadaan hadits Qudsi.

Perbedaan Al-Qu’an & Hadits Qudsi
Hamidudiin menyebutkan keterangan di dalam kitab Fawaa’idul Amir sebagai berikut, “ Prbedaan antara kitab suci Al-Qur’an dan hadits Qudsi itu ada enam macam:
1.Al-Qur’an memiliki sifat mu’jiz (melemahkan pihak lawan yang akan menandinginya), berbeda dengan hadits Qudsi.
2.Ibadah shalat tidak sah tanpa diiringi dengan becaan Al-Qur’an, berbeda dengan hadits Qudsi.
3.Orang yang mengingkari Al-Qur’an statusnya berubah menjadi kafir, tidak demikian halnya dengan orang yang mengingkari hadits Qudsi.
4.Turunnya wahyu Al-Qur’an selalu disertai dengan keberadaan Jibril ‘alaihisalam yang menjadi mediator antara Nabi SAW dengan Allah Ta’ala, berbeda dengan hadits Qudsi.
5.Lafazh atau redaksi Al-Qur’an berasal dari Allah Ta’ala, berbeda dengan hadits Qudsi yang redaksinya berasal dari pihak Nabi SAW.
6.Mushhaf Al-Qur’an hanya boleh disentuh oleh orang-orang yang tidak berhadats, berbeda dengan kitab kumpulan hadits Qudsi yang boleh disentuh sewaktu-waktu sekalipun dalam keadaan berhadats.”

Read More......